
A happy father and a young son prepare a salad in the kitchen with vegetables. My dad teaches me how to cut tomatoes on a blackboard. Concept of diet food
Memberi makanan yang baik dan bergizi kepada anak-anak, dapat memberikan banyak keuntungan yang berlanjut sampai usia remaja dan dewasa. Semuanya didapat dari menu makanan yang sehat dan seimbang serta bernutrisi. Kurangnya mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi dapat menyebabkan malnutrisi. Malnutrisi, dalam segala bentuknya, menghadirkan ancaman besar terhadap kesehatan manusia. Saat ini dunia menghadapi beban ganda malnutrisi yang mencakup kekurangan gizi dan kelebihan berat badan, terutama di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah.
Ada berbagai bentuk malnutrisi, termasuk kekurangan gizi (wasting atau stunting), kekurangan vitamin atau mineral, kelebihan berat badan, obesitas, dan penyakit tidak menular yang diakibatkan oleh pola makan. Dampak dari beban malnutrisi global terhadap perkembangan, perekonomian, sosial dan kesehatan sangatlah serius dan bertahan lama baik bagi individu maupun keluarga mereka, bagi masyarakat dan bagi negara. Oleh sebab itu sudah saat nya kita lebih memperhatikan gizi yang diberikan kepada anak, mulai sejak dalam kandung sampai dia bertumbuh dewasa.
Nutrisi adalah bagian penting dari kesehatan. Nutrisi yang baik didapatkan dari makanan yang sehat dan bergizi seimbang. Gizi yang baik berkaitan dengan peningkatan kesehatan bayi, anak dan ibu, sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat, kehamilan dan persalinan yang lebih aman, risiko penyakit tidak menular yang lebih rendah (seperti diabetes dan penyakit kardiovaskular), dan umur panjang.
Kurang gizi diperkirakan berhubungan dengan 2,7 juta kematian anak setiap tahunnya atau 45% dari seluruh kematian anak. Pemberian makanan pada bayi dan anak kecil merupakan bidang utama untuk meningkatkan kelangsungan hidup anak dan mendorong pertumbuhan dan perkembangan yang sehat. Dua tahun pertama kehidupan seorang anak sangatlah penting, karena nutrisi yang optimal pada periode ini dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian, mengurangi risiko penyakit kronis, dan mendorong perkembangan yang lebih baik secara keseluruhan.
WHO dan UNICEF merekomendasikan: inisiasi menyusui dini dalam waktu 1 jam setelah kelahiran, pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan, dan pengenalan makanan pendamping (padat) yang bergizi cukup dan aman pada usia 6 bulan dan dilanjutkan dengan pemberian ASI hingga usia 2 tahun atau lebih.
Lalu muncul pertanyaan ,Makanan apa yang direkomendasikan untuk anak-anak di usia dini? Berikut penjelasan dari World Health Organization (WHO).
ASI merupakan makanan terbaik untuk tumbuh kembang bayi yang sehat. Bayi sebaiknya diberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupannya untuk mencapai pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan yang optimal. Setelah enam bulan, mereka harus diberi makanan pendamping ASI yang cukup dan aman sambil terus menyusui hingga dua tahun atau lebih.
Makanan pendamping ASI harus kaya nutrisi dan diberikan dalam jumlah yang cukup. Pada usia enam bulan, pengasuh harus memperkenalkan makanan dalam jumlah kecil dan secara bertahap meningkatkan jumlahnya seiring bertambahnya usia anak. Anak kecil harus menerima berbagai makanan termasuk daging, unggas, ikan atau telur sesering mungkin. Bayi sudah bisa makan makanan yang dihaluskan, dan setengah padat mulai usia 6 bulan, dari usia 8 bulan, sebagian besar bayi sudah bisa makan makanan ‘finger food’, dan mulai usia 12 bulan, sebagian besar anak sudah bisa makan jenis makanan yang sama seperti yang dikonsumsi oleh anak-anak lainnya. Konsistensi makanan harus sesuai dengan usia anak. Makanan pendamping ASI sebaiknya diberikan 2–3 kali sehari antara usia 6–8 bulan, dan ditingkatkan menjadi 3–4 kali sehari antara usia 9–11 bulan. Antara usia 12–23 bulan, 3–4 kali makan harus diberikan. Selain itu, tergantung selera anak, 1-2 camilan bergizi dapat diberikan di antara waktu makan.
Selain memberikan variasi, jumlah dan frekuensi makanan yang cukup, penting bagi pengasuh untuk mempraktikkan pemberian makan yang responsif. Artinya, mereka harus memberi makan bayi secara langsung dan membantu anak ketika mereka makan sendiri, memberi makan secara perlahan dan sabar serta mendorong anak untuk makan, namun tidak memaksanya, dan ketika anak-anak menolak makan, bereksperimenlah dengan kombinasi makanan yang berbeda. Waktu makan adalah periode pembelajaran dan kasih sayang – ini adalah waktu bagi pengasuh untuk berbicara dengan anak, melakukan kontak mata.
Rekomendasi ini dibuat dalam Strategi Global Pemberian Makan Bayi dan Anak, yang dikembangkan bersama oleh WHO dan UNICEF pada tahun 2003.
Strategi ini merupakan panduan bagi negara-negara untuk mengembangkan kebijakan dan melaksanakan kegiatan yang menangani praktik pemberian makan dan status gizi, pertumbuhan dan kesehatan bayi dan anak-anak. Hal ini didasarkan pada bukti bahwa nutrisi memainkan peran penting pada bulan-bulan dan tahun-tahun awal kehidupan, dan pada pentingnya praktik pemberian makan yang tepat dalam mencapai kesehatan yang optimal.
Kurangnya pemberian makanan yang tepat pada anak usia dini merupakan faktor risiko utama terjadinya penyakit sepanjang hidup. Dampak seumur hidup dapat mencakup kinerja sekolah yang buruk, berkurangnya produktivitas, gangguan perkembangan intelektual dan sosial, atau penyakit kronis.
Referensi:
- Child health recommended food for the early years https://www.who.int/news-room/questions-and-answers/item/child-health-recommended-food-for-the-very-early-years
- e-book : Kusmawati, Suci. 2020. Gizi Untuk Kecerdasan Otak. https://books.google.co.id/books?id=B7DYDwAAQBAJ&dq=MAKANAN+SEHAT+UNTUK+KECERDASAN+BAYI+DALAM+KANDUNGAN&lr=hl=id&source=gbs_navlinks_s
- Nutrition https://www.who.int/health-topics/nutrition#tab=tab_1
- Infant Nutrition https://www.who.int/health-topics/infant-nutrition#tab=tab_1
- Infant And Young Child Feeding https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/infant-and-young-child-feeding